Proses estimasi biaya proyek akan menghasilkan estimasi biaya, basis perhitungannya, dan pembaruan dokumen-dokumen proyek. Review hasil estimasi harus dilakukan ketika ada peningkatan definisi proyek untuk mempertajam tingkat akurasinya. Penjelasan kegunaan hasil-hasil proses ini adalah sebagai berikut :
- Estimasi biaya aktivitas dan dasar estimasinya secara bersamaan akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan proses penentuan anggaran.
- Estimasi biaya aktivitas akan digunakan untuk estimasi sumber daya aktivitas yang terkait pemilihan sumber daya yang efisien untuk proyek.
- Estimasi biaya aktivitas akan digunakan untuk identifikasi risiko yang terkait dengan penetapan harga satuan yang digunakan, mengandung risiko ketidaksesuaian dengan aktual.
- Estimasi biaya aktivitas juga akan digunakan pada proses perencanaan manajemen pengadaan sebagai dasar pemilihan vendor.
Proses estimasi biaya berdasarkan standar PMBOK 5th Edition akan menghasilkan suatu perhitungan biaya aktivitas beserta informasi dasar perhitungannya (Basis of Estimates). Penjelasannya diberikan pada Tabel berikut ini :

Estimasi biaya aktivitas akan menjadi acuan biaya pelaksanaan dan proses pemantauan serta pengendalian biaya. Dalam estimasi biaya aktivitas, perhitungan dilakukan dengan merinci semua komponen sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas tersebut. Komponen sumber daya dapat berupa upah tenaga kerja, material, alat, jasa, fasilitas, perijinan, IT, subkontraktor, biaya tidak langsung atau overhead, bunga bank, dan biaya cadangan. Pada proyek konstruksi, biaya proyek dikelompokkan ke dalam lima kelompok, yaitu :
- Biaya Upah – Biaya yang terkait dengan upah penggunaan tenaga kerja baik terlatih maupun tidak. Faktor pengaruh biaya upah adalah produktifitas, kualifikasi, dan jenis perjanjian.
- Biaya Material – Biaya yang terkait dengan material proyek. Faktor pengaruh biaya ini adalah waste, rework atau reject, rantai pasok, dan metode pengangkutan atau pengiriman.
- Biaya alat – Biaya yang terkait dengan penggunaan peralatan di proyek. Faktor pengaruh biaya ini adalah kapasitas, produktifitas, kondisi alat, tingkat konsumsi BBM, teknologi, dan lain-lain.
- Biaya Subkontraktor – Biaya atas penggunaan kontraktor spesialis pada pekerjaan tertentu. Faktor pengaruh biaya ini adalah tingkat keahlian, jenis kontrak, dan distribusi risiko.
- Biaya Overhead – Biaya tak langsung atas proyek seperti gaji dan tunjangan, operasional kantor, biaya mob-demob karyawan, biaya overhead kantor pusat. Faktor pengaruh biaya iniadalah ukuran organisasi, produktifitas tim, tingkat kesulitan, dan durasi proyek.
Sebagai penunjang dokumen estimasi biaya aktivitas dan untuk mempercepat pemahaman mengenai estimasi biaya, dibuat dasar perhitungan (basis of estimates) yang dapat berupa :
- Metode estimasi yang digunakan – Seperti analog, parametrik, bottom-up, 3-titik, dan lainnya.
- Informasi komersial yang dipublikasikan – Seperti data inflasi, IHPB, UMR, dan lainnya.
- Asumsi-asumsi – Seperti tingkat inflasi, kondisi supply-demand, nilai kurs, dan lainnya.
- Batasan-batasan – Seperti waktu kerja, tingkat kebisingan, syarat regulasi, dan lain-lain.
- Indikasi akurasi perhitungan – Dapat dalam prosentase seperti ±2,5%, ±5%, ±10%, atau lainnya.
Sebagai contoh suatu hasil perhitungan estimasi biaya proyek konstruksi ditampilkan pada tabel di bawah ini.

Referensi : Buku Advanced and Effective Project Management
Untuk melihat daftar artikel ⇒ Table of Content, dan konsultasi Project Management ⇒ Konsultasi. Daftar karya ada pada ⇒ Innovation Gallery, dan daftar riset pada ⇒ Research Gallery