Menurut PMBOK 5th Edition, proses pengurutan aktivitas merupakan proses yang mengidentifikasi hubungan antar aktivitas proyek untuk menentukan sekuensi logis paling efisien atas semua kendala proyek. Tiap aktivitas harus ditentukan hubungan ketergantungannya dengan satu atau lebih aktivitas yang lain. Penentuan hubungan ketergantungan dapat dengan memperhatikan pada empat jenis hubungan ketergantungan dan empat jenis hubungan logis antar aktivitas yang akan dibahas pada alat dan teknik proses ini.
Dalam melakukan proses ini terdapat beberapa alat dan teknik berdasarkan standar PMBOK 5th Edition yang dapat digunakan. Rincian alternatif beserta definisi dan tujuan serta rekomendasi aplikasinya diberikan pada Tabel 8.18 berikut :
Kegiatan mengurutkan tiap aktivitas pada suatu elemen WBS dalam hubungan logis dilakukan dengan menggunakan alat penentuan ketergantungan. Terdapat empat jenis ketergantungan hubungan antar aktivitas. Dalam schedulling proyek, seluruh alat dan teknik pada tabel di atas yaitu precedence diagramming method (PDM), penentuan ketergantungan, leads dan lags selalu digunakan bersamaan.
Pada dasarnya suatu schedule haruslah memiliki hubungan antar aktivitas pada seluruh aktivitas yang ideal atau sesuai kondisi aktualnya. Namun demikian, dengan alasan praktis dalam pembuatan schedule pelaksanaan dan untuk mempercepat proses, dapat fokus pada dua hubungan logis yang paling sering terjadi yaitu FS dan SS. Ringkasan ketentuan hubungan logis beserta contoh dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Hubungan antar aktivitas cukup mempengaruhi kualitas suatu schedule pelaksanaan proyek. Jalur kritis atau critical path akan sangat terpengaruh oleh jenis hubungan antar aktivitas. Kekeliruan dalam penentuan jenis hubungan antar aktivitas akan membuat jalur kritis yang terbentuk juga akan keliru. Hal ini akan menjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen proyek. Sebagai contoh jika aktivitas kritis yang sebenarnya adalah aktivitas bekisting balok, namun jika output analisis jalur kritis menunjukkan bahwa aktivitas kritis adalah curing beton kolom maka manajer proyek akan fokus pada curing beton dan bukannya fokus pada metode dan sumber daya bekisting balok. Kesalahan ini tentu akan sangat fatal yang akan menyebabkan keterlambatan proyek.
Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah cek and review dalam memastikan bahwa hubungan antar aktivitas telah benar. Penentuan dan pemastian akurasi jenis hubungan logis antar aktivitas dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
- Memperhatikan ketergantungan antar aktivitas secara kontraktual, alamiah dan metode pelaksanaan.
- Memperhatikan contoh pelaksanaan dan lesson learned pada proyek sebelumnya.
- Menguji hubungan aktivitas dengan berbagai pertanyaan seperti : Apakah masih ada aktivitas lain yang harus dikerjakan terlebih dahulu? Bagaimana hubungan aktivitas lain tersebut? Apakah kegiatan ini dapat dilakukan secara overlap?
- Menguji jalur kritis yang terbentuk apakah memiliki logic yang kuat
- Menguji jalur kritis yang terbentuk dengan suatu FGD atau oleh expert melalui teknik expert judgment. Ahli yang berpengalaman pada jenis proyek yang sama, umumnya memiliki pemahaman yang sangat baik dalam menilai tingkat akurasi dan logic atas jalur kritis yang terbentuk.
Referensi : Buku Advanced and Effective Project Management
Untuk melihat daftar artikel ⇒ Table of Content, dan konsultasi Project Management ⇒ Konsultasi. Daftar karya ada pada ⇒ Innovation Gallery, dan daftar riset pada ⇒ Research Gallery