Strategic Construction Cost Reduction (SCCR) merupakan konsep pengurangan biaya proyek konstruksi yang dilakukan secara strategis dimana fokus pada dampak yang signifikan dengan cara yang tergolong mudah dan sumberdaya yang sedikit (low effort/resources) basis metodologi terkini (advanced methodologies). Konsep ini berusaha memberikan solusi jitu secara strategis, dan kreatif yang memberi dampak signifikan dengan usaha tertentu dalam mendapatkan efisiensi biaya proyek. SCCR dilakukan dengan mengkolaborasikan faktor kunci (key factors/key drivers) atas biaya pada proyek konstruksi, pengalaman, inovasi, value engineering, dan beberapa teknik kreatifitas dalam menciptakan ide-ide brilian yang strategis tanpa mengurangi kualitas dan menghambat waktu pelaksanaan.
SCCR memiliki perbedaan dengan konsep cost reduction yang umum digunakan dimana SCCR dibuat sesuai dengan karakteristik proyek konstruksi. Beberapa perbedaannya adalah :
- Langkah lebih praktis – Dimana jumlah langkah yang lebih sedikit agar dapat diaplikasikan pada proyek konstruksi yang kompleks.
- Memiliki target yang antisipatif terhadap tingkat kegagalan – Untuk memberi tujuan pada program.
- Teknik analisis lebih praktis – Seperti analisis pareto, pemanfaatan database, VE, dan teknik kreatifitas yang mudah diaplikasikan oleh pelaku konstruksi.
- Faktor kunci biaya konstruksi – Telah mendefinisikan faktor-faktor pengaruh biaya yang signifikan terhadap biaya yang digunakan sebagai bagian dari langkah ideasi dan kreatifitas.
Berdasarkan berbagai pengalaman pelaksanaan proyek konstruksi, maka konsep SCCR dibangun dengan dilandasi oleh lima aspek fundamental yang kritis terhadap tercetusnya ide-ide kreatif, yaitu :
- Keyakinan ada banyak peluang – Keyakinan ini adalah keyakinan bahwa lebih banyak peluang yang belum tergali yang seperti fenomena gunung es (lihat Gambar di bawah)
- Kepemimpinan dan budaya terkait biaya – Project manager harus memiliki dan melakukan strategi kepemimpinan yang khusus terkait biaya, cost reduction, dan inovasi.
- Fokus – Merupakan pemusatan perhatian pada biaya paket pekerjaan atau aktifitas pekerjaan atau komponen biaya proyek yang dominan dan atau mengalami kerugian terbesar.
- Faktor kunci biaya konstruksi – Prinsip bahwa biaya atau kerugian biaya dipengaruhi oleh beberapa faktor dominan atau faktor utama (key factors/key drivers), dimana pengurangan biaya akan signifikan apabila dapat mempengaruhi atau mengubah nilai atau kondisi atas faktor kunci tersebut.
- Kapasitas kreatifitas kolektif – Ide-ide program SCCR yang jitu akan berpeluang besar dapat dihasilkan dengan kapasitas kreatifitas tim proyek yang tinggi. Hal ini dapat dicapai dengan aplikasi teknik-teknik kreatifitas yang tepat, situasi, kondisi, kepemimpinan dan budaya lingkungan kerja yang kondusif untuk kreatifitas tinggi, tingkat keterlibatan, kolaborasi serta keberagaman yang tinggi atas anggota tim proyek dan tingkat kreatifitas anggota tim proyek

SCCR dapat berfungsi sebagai alat dalam melakukan optimasi biaya baik pada proses perencanaan maupun pengendalian biaya. Namun, SCCR akan lebih efektif dilakukan pada proses perencanaan proyek. Hal ini sejalan dengan konsep yang ditunjukkan pada Gambar di bawah ini :

SCCR dapat diimplementasikan oleh pemilik proyek maupun seller (kontraktor, subkontraktor, supplier, dan lainnya). Dengan memperhatikan hubungan antara risiko dan peluang terhadap waktu pelaksanaan proyek seperti yang terlihat pada Gambar di atas, maka implementasi oleh pemilik proyek akan memberikan tingkat manfaat yang paling besar.
Bagi Pemilik proyek, SCCR dapat menurunkan biaya investasi proyek yang dapat dilakukan mulai saat proses definisi lingkup. Pada fase ini, SCCR akan banyak mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan oleh proyek untuk fungsi yang dipersyaratkan. Pada proses pengendalian biaya, SCCR dapat berfungsi sebagai alat untuk mencapai target TCPI pada proyek konstruksi yang sedang mengalami cost overrun.
Bagi Kontraktor, SCCR akan bermanfaat untuk meningkatkan daya saing, menambah keuntungan atau menambah biaya cadangan manajemen yang dilakukan pada saat membuat proposal penawaran harga lelang. Pada tahap ini, SCCR akan menghilangkan dan mengoptimasi biaya yang tidak perlu dalam metode pembuatan produk proyek, overhead proyek, atau mitigasi risiko. SCCR dapat juga dilakukan atas disain proyek saat lelang. Tapi hal jarang dan sulit diterima oleh pemilik proyek.
Salah satu teknik dalam SCCR yaitu Value Engineering (VE) telah diatur dalam standar kontrak FIDIC dimana kontraktor akan mendapatkan 50% atas manfaat dari usulan value engineering yang disetujui dan dilakukan yang membantu pemilik proyek dalam mengatasi masalah biaya proyek. Sayangnya hal ini belum berlaku di Indonesia. Terdapat beberapa faktor kunci dalam implementasi SCCR agar dapat berhasil dengan baik, adalah sebagai berikut :
- Kepemimpinan yang innovatif dan kreatif.
- Budaya terkait biaya yang mendukung.
- Komitmen top management.
- Tingkat partisipasi anggota tim proyek.
Referensi : Buku Advanced and Effective Project Management
Untuk melihat daftar artikel ⇒ Table of Content, dan konsultasi Project Management ⇒ Konsultasi. Daftar karya ada pada ⇒ Innovation Gallery, dan daftar riset pada ⇒ Research Gallery