Schedule compression digunakan untuk mempercepat jadwal proyek pada saat perencanaan maupun saat pelaksanaan. Schedule compression saat perencanaan bertujuan untuk mendapatkan jadwal yang optimal atas biaya. Sedangkan schedule compression saat pelaksanaan umumnya untuk mengatasi keterlambatan pelaksanaan. Terdapat dua jenis Schedule compression yaitu crashing dan fast tracking. Teknik crashing cenderung memiliki konsekuensi penambahan biaya. Sedangkan fast tracking cenderung memiliki konsekuensi risiko.

Telah disampaikan sebelumnya bahwa proyek konstruksi merupakan salah satu proyek yang memiliki kompleksitas relatif tinggi. Kompleksitas tersebut berupa banyaknya pekerjaan yang harus dikerjakan, tingkat kesulitan yang tinggi, banyaknya sumber daya dan pihak terkait proyek yang harus dikelola, tingginya ketidakpastian, dan tingginya risiko. Hal tersebut sering menjadi penyebab keterlambatan pada pelaksanaan proyek.

Untuk mengatasi keterlambatan yang terjadi pada proyek konstruksi dilakukan langkah atau strategi percepatan proyek (schedule compression). Percepatan proyek di samping akan mengurangi durasi pelaksanaan, akan menambah biaya proyek. Sehingga untuk menjaga keseimbangan atas the project constraint antara waktu dan biaya, maka strategi yang dilakukan haruslah yang berdampak pada percepatan yang sebanyak-mungkin dimana biaya yang terjadi sekecil –mungkin serta masih memenuhi persyaratan.

Umumnya biaya percepatan akan mendekati linear dengan tingkat percepatan yang direncanakan. Sehingga perlu untuk mendapatkan strategi-strategi percepatan proyek yang mampu menghasilkan tingkat percepatan yang besar namun dengan tambahan biaya yang relatif kecil. Berdasarkan pengalaman dan berbagai referensi dalam mengerjakan proyek konstruksi, berikut ini adalah rekomendasi prinsip melakukan percepatan proyek konstruksi :

Menggunakan material multi-fungsi – Dengan banyaknya tahapan pekerjaan pada proyek konstruksi, maka penggunaan material yang multi-fungsi akan dapat mengurangi durasi pelaksanaan. Adapun contohnya adalah penggunaan material metal deck pada pekerjaan pelat lantai. Metal deck akan berfungsi sebagai pengganti tulangan dan panel bekisting bawah pelat lantai.

Metal Deck

Menggunakan material setengah jadi atau material jadi – Proses pelaksanaan proyek konstruksi dimulai dari material atau bahan mentah. Bahan mentah tersebut diproses tahap demi tahap hingga proses pemasangan. Penggunaan material atau bahan yang sudah setengah jadi, akan memangkas durasi pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi. Adapun contohnya adalah penggunaan material baja ketimbang beton pada elemen struktur.

Sandwich Panel

Design dan pelaksanaan Prefabrikasi tinggi – Proses ini yaitu disain elemen tertentu dari bangunan dengan aplikasi konsep prefabrikasi yang tinggi. Umumnya elemen yang didisain dengan cara ini adalah elemen yang dengan tingkat kesulitan pelaksanaan yang tinggi. Adapun contohnya adalah pada elemen toilet yang diprefabrikasi

Toilet Prefabrikasi

Memilih disain dengan pelaksanaan lebih cepat – Pada proyek konstruksi, umumnya untuk suatu pekerjaan tertentu terdapat beberapa alternatif disain. Dalam rangka pelaksanaan proyek yang lebih cepat, harus dipilih alternatif disain dengan durasi pelaksanaa terpendek. Adapun contohnya adalah mengubah disain dua pile cap yang berdekatan menjadi satu pile cap yang menyatu.

Penggabungkan Pile Cap yang Berdekatan

Penggunaan material struktur mutu tinggi – Penggunaan material dengan mutu lebih tinggi pada struktur yang sama, akan mengurangi volume kebutuhan material. Berkurangnya volume akan berdampak pada berkurangnya durasi pelaksanaan. Adapun contohnya adalah penggunaan besi mutu fy 500 MPa yang akan mengurangi jumlah kebutuhan besi fy 400 MPa sekitar 15%-20%. Hal ini berarti akan mengurangi durasi aktifitas pembesian sekitar 10%-15%.

Pemanfaatan BIM – Proses disain dengan BIM akan menghasilkan suatu disain yang tanpa masalah koordinasi antar elemen disain. Disain dengan potensi kesalahan yang kecil akan membantu kecepatan proses pelaksanaan. Di samping itu, disain yang menggunakan BIM akan sangat membantu proses pembuatan shop drawing, sehingga akan mempercepat proses pelaksanaan

Implementasi metode jalur kritis – Aplikasi jalur kritis untuk percepatan proyek konstruksi telah terbukti, seperti pada proyek Hoover Dam. Prioritas dilakukan pada perencanaan, urutan pelaksanaan aktivitas, ketersediaan sumber daya, dan penyelesaian masalah.

Proyek Hoover Dam

Menggantikan sumber daya manusia dengan alat – Pelaksanaan dengan menggunakan sumber daya manusia memiliki produktifitas yang lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan alat. Hal ini karena mengelola manusia lebih kompleks dibanding mengelola alat. Proyek konstruksi melibatkan manusia dalam jumlah yang banyak yang mengkontribusi pada peningkatan tingkat kompleksitas proyek. Mengganti manusia dengan alat akan meningkatkan produktifitas dan juga mengurangi kompleksitas proyek. Sehingga proyek akan dapat dikerjakan dengan jauh lebih cepat. Adapun contohnya adalah menggunakan alat plester yang mengurangi jumlah tenaga kerja

Automatic Plastering Machine (tradeindia.com)

Menggunakan alat dengan produktivitas terbaik – Peralatan proyek konstruksi terutama peralatan berat adalah tulang punggung kecepatan pelaksanaan proyek. Peralatan proyek juga bekerja secara kolaboratif atau saling terkait satu dengan lainnya. Produktivitas alat menjadi salah satu kunci kecepatan proyek. Oleh karena itu, proyek harus memprioritaskan alat dengan tingkat produktifitas yang terbaik. Pada strategi ini, setiap opsi alat dilakukan perhitungan dan simulasi untuk mengetahui tingkat produktivitasnya.

Aplikasi metode modularisasi – Metode ini adalah perkembangan terbaru atas metode prefabrikasi dimana dilakukan pada multi-elemen bangunan dalam bentuk yang hampir jadi. Metode ini dapat mempercepat pelaksanaan konstruksi secara signifikan dan aktif dikembangkan oleh berbagai negara, salah satunya Cina. Metode ini dapat dilihat pada Gambar berikut.

Pelaksanaan Metode Modular Pada Gedung

Mempercepat pelaksanaan sejak awal proyek – Mempercepat pelaksanaan di awal pada dasarnya adalah untuk mengurangi tingkat multi-tasking yang terjadi pada pertengahan masa pelaksanaan proyek konstruksi. Sehingga kebutuhan sumber daya dapat dikurangi dan akan lebih fokus dalam melaksanakan dan mengendalikan pekerjaan selanjutnya. Contoh yang termasuk kategori ini pada proyek gedung tinggi adalah melaksanakan pekerjaan façade saat pelaksanaan struktur mencapai lantai 5 hingga lantai 10.

Pemanfaatan sumber daya lokal sebanyak mungkin – Proyek konstruksi tidak selalu berada pada pusat sumber daya. Seringkali proyek konstruksi berada di daerah remote. Mendatangkan sumber daya pada daerah itu akan membutuhkan waktu dan biaya ekstra. Untuk memangkas waktu transportasi, maka dapat memanfaatkan sumber daya lokal terdekat dengan berbagai strategi selama masih memungkinkan. Adapun contohnya adalah pada pekerjaan beton. Penggunaan split lokal akan membuat durasi pengiriman material akan lebih singkat dibandingkan jika mendatangkan split dari luar pulau. Dalam hal ini, harus dicek kualitas split lokal yang akan digunakan. Jika kualitas di bawah split dari luar pulau, maka dapat dilakukan modifikasi pada mix design beton.

Aplikasi metode pelaksanaan bersifat dua arah – Proyek konstruksi memiliki banyak ketergantungan yang membuat pekerjaan harus dilakukan secara berurutan sesuai ketergantungan antar pekerjaan. Aplikasi metode pelaksanaan yang bersifat dua arah bertujuan untuk mengurangi tingkat ketergantungan antar pekerjaan tersebut. Adapun contoh dari metode ini seperti metode top-down construction, metode pelaksanaan pekerjaan lantai gedung tiap dua lantai, dan lainnya.

Metode Top-down Construction

Transportasi material kritis secepat-mungkin – Pada pelaksanaan proyek konstruksi di remote area, pengadaan dan transportasi material akan membutuhkan waktu yang relatif lama. Di samping itu, pada proyek tertentu akan terdapat beberapa material yang membutuhkan waktu yang lama untuk pengadaannya (long lead item) seperti pada proyek EPC. Sehingga mempercepat proses transportasi material kritis akan dapat mempercepat durasi pelaksanaan proyek. Adapun contohnya adalah engine pembangkit.

Menghilangkan aktivitas saling ketergantungan yang tidak perlu – Terdapat beberapa aktivitas pada proyek konstruksi dapat dihilangkan. Contohnya adalah pada pekerjaan bored pile. Pengecoran bored pile umumnya dilakukan hingga elevasi permukaan tanah. Padahal, elevasi yang diperlukan adalah berada di bawah tanah. Sehingga harus dilakukan pembongkaran pondasi bored pile yang berada di atas elevasi rencana. Untuk menghilangkan aktivitas ini, dilakukan dengan dengan membatasi beton di atas elevasi rencana dan sesegera mungkin membuang beton di atas elevasi rencana segar sedemikian hingga elevasi atas beton sesuai elevasi rencana.

Strategi khusus atas masa pengerasan beton – Beton adalah elemen utama hampir semua jenis proyek konstruksi. Mempercepat pekerjaan beton akan mempercepat pelaksanaan proyek secara signifikan. Namun beton memerlukan waktu cukup lama untuk mendapatkan kuat tekan tertentu, sehingga diperlukan strategi khusus untuk mengatasinya. Adapun contoh strategi adalah penggunaan metode shoring pada pekerjaan bekisting.

Pemanfaatan elemen struktur bangunan untuk struktur pekerjaan sementara – Strategi ini akan mengurangi waktu yang diperlukan dalam membuat struktur khusus pada pekerjaan sementara atau terkait metode pelaksanaan. Pada strategi ini, perlu dilakukan cek kekuatan elemen struktur atas kedua fungsi tersebut dan dampaknya. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut : Pemanfaatan pondasi bangunan gedung untuk pondasi alat Tower Crane (TC).

Setiap strategi memiliki kelebihan dan kekurangan serta mensyaratkan kondisi-kondisi tertentu untuk dapat berjalan efektif dan memberikan hasil yang optimal dimana dengan tingkat percepatan yang tinggi dengan biaya yang efisien. Oleh karena itu, pada rekomendasi strategi yang telah diberikan dan dijelaskan di atas, penggunaannya harus dengan memperhatikan kondisi dan situasi proyek yang unik. Rekomendasi strategi percepatan tersebut juga dapat dilakukan beberapa penyesuaian sesuai kebutuhan untuk dapat diaplikasikan dengan hasil yang sesuai tuntutan dan optimal bagi proyek.

Referensi : Buku Advanced and Effective Project Management

Untuk melihat daftar artikel ⇒ Table of Content, dan konsultasi Project Management ⇒ Konsultasi. Daftar karya ada pada ⇒ Innovation Gallery, dan daftar riset pada ⇒ Research Gallery

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

AlphaOmega Captcha Classica  –  Enter Security Code