Dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek, terdapat cukup banyak hambatan (obstacles) yang cukup dekat dengan aspek faktor sukses untuk mencapai project success. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Persyaratan proyek yang berubah terlalu cepat atau spontan atas perubahan sasaran bisnis untuk diikuti yang menjelma menjadi tambahan lingkup pekerjaan (scope creep).
  • Persyaratan yang tak diketahui atau kurang jelas atau bias yang dapat memicu konflik.
  • Dukungan organisasi yang rendah pada proyek.
  • Ketidak-cukupan dana dan sumber daya lain untuk penyelesaian proyek.
  • Vendor yang tidak kompeten dan lambat.
  • Pengujian yang minimal atau tanpa pengujian sama sekali.
  • Schedule yang tidak realistis atau sangat menantang.
  • Tanggung jawab yang tidak relavan dan kurang jelas.
  • Kompetensi tim termasuk manajer proyek yang tidak memadai atau tidak cukup.
  • Perencanaan yang lemah.
  • Komunikasi yang lemah.
  • Technology gap.
  • Dan lain-lain.

Semua faktor hambatan diatas apabila ada lebih dari satu pada suatu proyek maka akan menentukan ukuran kompleksitas proyek yang selanjutnya menjadi sifat dasar proyek, sehingga pasti akan dihadapi oleh tim proyek. Dalam membahas mengenai kompleksitas proyek, terdapat dua dimensi dasar kompleksitas yang relevan untuk proyek, yaitu :

  • Terdiri atas banyak bagian yang berbeda yang saling berhubungan – Kompleksitas proyek dioperasikan dalam konteks perbedaan baik jumlah maupun variasi elemen. Adapun contohnya adalah tugas, komponen dan sifat ketergantungan atau keterhubungan yaitu tingkat terhubungnya elemen tersebut.
  • Complicated – Kompleksitas dapat bermakna sangat banyak yang dapat didekati dengan makna kerumitan, saling keterhubungan atau saling mempengaruhi, penuh ketidakpastian dan risiko, dan makna serupa lainnya, .

Kompleksitas proyek dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang terdiri atas begitu banyak bagian yang bermacam-macam yang saling berhubungan dan dapat dioperasikan dalam konteks perbedaan dan saling ketergantungan. Dimensi kompleksitas proyek dibagi ke dalam dua dimensi yaitu:

  • Kompleksitas Teknis – Dapat berupa jumlah teknologi yang diperlukan, tingkat penguasaan, ketersediaan, dan jumlah interface. Sebagai contoh adalah proyek riset dan rekayasa termahal dunia yaitu International Space Station yang bernilai US$ 157 miliar seperti yang terlihat pada Gambar 3.17 merupakan proyek dengan tingkat kompleksitas tertinggi di dunia hingga saat ini.
International Space Station (ISS) Project
  • Kompleksitas ManajemenDapat berupa project staffing dan pengelolaaannya termasuk komposisi tim, ukuran, dan hierarki, jumlah pihak yang terlibat termasuk vendor dan unit departemen internal, stabilitas dan kompleksitas persyaratan, isu-isu politis, isu waktu atau biaya, dan lain-lain seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.18 di bawah ini :
Kompleksitas Organisasi dan Tugas Beserta Hubungannya

Kompleksitas proyek terdiri atas banyak topik yang dapat dikelompokkan atas tujuh tema seperti yang diusulkan oleh Remington (2013), yaitu :

  • Tujuan – Berupa tujuan yang tidak realistis dan tidak jelas. Adapun contoh yang tidak realistis adalah proyek yang dilaksanakan lebih cepat 50% dari yang biasa dilakukan.
  • Stakeholder – Berupa keragaman dan perubahan permintaan atau persyaratan dari stakeholder. Semakin banyak melibatkan stakeholder, maka akan semakin banyak permintaan dan perubahan yang berarti proyek akan semakin kompleks.
  • Interface dan saling ketergantungan – Saling ketergantungan dapat berupa antar proyek, schedule, persyaratan kualitas, teknis, pendanaan, sistem legal, departemen antar organisasi. Semakin banyak interface dan saling ketergantungan, maka proyek akan semakin kompleks.
  • Teknologi – Inovasi, perubahan, tingkat kesulitan teknologi. Semakin tinggi dan sulit serta banyak jenis teknologi yang digunakan pada proyek, maka proyek akan semakin kompleks.
  • Proses-proses manajemen – Pemilihan procurement, hubungan antar kontraktor, etika kontraktor, monopoli supplier, overlapping proses atas enjiniring yang bersamaan. Keterlibatan semakin banyak proses-proses tersebut akan semakin meningkatkan kompleksitas proyek.
  • Work practices – Budaya dan bahasa yang berbeda antar departemen, organisasi, bangsa, perbedaan waktu, kesesuaian seleksi tim proyek, ketidak-sesuaian metodologi proyek dan micro-reporting. Semakin banyak perbedaan dalam pelaksanaan proyek, maka proyek akan semakin kompleks.
  • Waktu – Perubahan pembuat keputusan, ketidak-stabilan persyaratan, over time, sejarah yang mempengaruhi keputusan selanjutnya, rencana proyek yang diubah, dan lain-lain. Semakin tinggi perubahan atas keputusan, persyaratan, dan perencanaan proyek, maka proyek akan semakin kompleks.

Referensi : Buku Advanced and Effective Project Management

Untuk melihat daftar artikel ⇒ Table of Content, dan konsultasi Project Management ⇒ Konsultasi. Daftar karya ada pada ⇒ Innovation Gallery, dan daftar riset pada ⇒ Research Gallery

One thought on “Faktor Kompleksitas Proyek”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

AlphaOmega Captcha Classica  –  Enter Security Code
     
 

situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online https://compring.com/mail situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online situs slot online osiris4d login osiris4d slot slot demo slot demo slot online slot kamboja slot qris slot qris rtp slot slot online slot online slot online login osiris4d